Kamis, 18 Oktober 2012

Apatisme mahasiswa kedokteran, akankah terus seperti ini?


Renungan singkat untuk teman sejawat~

Tulisan kali ini berawal dari perkuliahan berdurasi satu jam dari dokter spesialis orthoped, sebut saja dr. U. Beliau memberi kuliah tentang Adverse Event (Kejadian yang tidak diharapkan). Namun, bukan topik perkuliahan yang akan kita bahas. 

Dr. U tiba-tiba mengalihkan topik di pertengahan kuliah, beliau mengatakan bahwa beliau ingin sekali protes terhadap penebangan pohon di kampus. Menurutnya penebangan pohon yang dilakukan akibat menghalang tonggak listrik beserta kabel-kabelnya merupakan hal yang tidak sepantasnya. “Pohon itu lebih mahal, mending tiang listriknya aja yang dipindahin!”, begitu ujarnya. 

Lalu kata-kata berikut yang begitu menghujam ke dalam sanubari mahasiswa terutama aktivis kampus para calon dokter ini, yaitu “saya aja mau protes, tapi kok gak ada mahasiswa yang protes dan demo terhadap penebangan pohon FK?”

Ya, dari pertanyaan menggantung itu, cukup membuat kami tersadar bahwa kami memang tidak peka, tidak peduli, egois. Benar ternyata penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti dari luar negeri sana bahwa mahasiswa yang menduduki peringkat pertama untuk sifat egois dan kurang bergaul adalah mahasiswa kedokteran. Tentu, hasil penelitian ini tidak bisa dijadikan pembenaran. Karena siapa pun kita, mahasiswa mana pun kita, seharusnya kita bisa menjadi seseorang yang bermanfaat bagi sekitar, peka terhadap perubahan lingkungan, dan kritis dalam melihat sebuah keadaan. Begitulah seharusnya seorang mahasiswa, tidak ada beda. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "