Minggu, 16 Januari 2011

Dilema


Lagi lagi aku tidak merasa puas akan jawaban yang diberikan.

Kenapa sih?
Kok gitu?
Seharusnya kan
gini!!

Ya, memang sudah kodratnya seorang manusia tidak akan pernah puas dengan apa yang didapatkannya. Seperti aku. Masih berada di lingkaran pertanyaan yang senada dan seirama. Jawaban yang kunantikan tak kunjung tiba. Aku mulai tak kuasa dan menerima dengan lapang dada jawaban yang tidak membuatku tersenyum lega.

Begitulah pemikiranku selama ini sebelum memahami fiqh aulawiyyat/fiqh prioritas.

Oh iya, aku lupa menjelaskan apa pertanyaan yang selalu aku pertanyakan.

Begini sobat, kita semua sama-sama tahu bahwa keberadaan kita di kampus adalah amanah orang tua yang tidak bisa dipungkiri lagi, yaitu belajar dan menjadi mahasiswa berprestasi. Akan tetapi, kenyataan di lapangan membuat kita membagi fikiran untuk belajar, organisasi, dan dakwah.

Nah pertanyaan yang sudah berpuluh-puluh kali aku lontarkan adalah bagaimana ketika kita dihadapkan oleh dua pilihan, dakwah dan belajar. Pilih mana? Simplenya, ketika besok ujian, persiapan belum 100%, tiba-tiba ada agenda yang mengharuskan kita mengikutinya. So, what should we do?

Contoh lain, ketika jadwal yang sudah kita ancang-ancang untuk belajar tergantikan oleh agenda yang tiba-tiba dikabarkan. milih mana? Jujur, aku pusing tujuh keliling. Pusing memikirkan amanah ayah ibu untuk menjadi mahasiswa berprestasi di kampus. Ayah, seorang dokter dan juga dulunya aktivis dakwah kampus selalu mengingatiku agar mengurangi kegiatan-kegiatan selain belajar. Ibu pun begitu. Aku bingung, ayah dengan pengalamannya sebagai seorang aktivis dakwah, berkata seperti itu. “Fokus belajar kak.”

Aku teringat kata-kata akh ucup (Ridwansyah yusuf ahmad) yang mengatakan, “kalau mau ujian, stop dulu agenda dakwah,
toh kita mempersiapkan ini untuk kemajuan dakwah kedepannya..”

Baiklah, akh ucup sepaham denganku. Tetapi sobat, lain halnya dengan yang dikatakan salah seorang ustad. Beliau berkata, “yakinlah, bantuan Allah itu ada. Ketika kita menolong agama Allah, maka Allah akan menolong kita. Kalau dihadapkan dengan dua pilihan itu, jangan pilih salah satu, tapi gabungkan. Jadi dakwah iya, belajar juga iya.”

Mari kita analisa..

Dari pernyataan akh ucup, Aku setuju sekali dengan kata-kata “untuk kemajuan dakwah kedepannya”. Akan tetapi, yang dikatakan ustad itu juga sangat benar.
Confuse? Ya. Aku juga sama.

#
yuk! sharing pendapat. ^^
Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "