Kamis, 22 April 2010

Haruskah menangisi amanah yang diberikan?


Rasulullah pernah bersabda tentang ciri-ciri orang munafik. Salah satunya adalah "apabila diberi amanah ia khianat". Alangkah berat siksaan untuk orang munafik nantinya di neraka. Lalu apakah kita harus takut mengemban amanah lalu takut akan berkhianat?

Menurut fifah, justru dari amanah itu kita dapat banyak belajar. Belajar untuk menjadi lebih dewasa, bertanggung jawab, dan bijaksana dalam mengambil sikap.

Lalu apakah kita harus menangisi amanah yang diberikan?

Sekedar untuk berbagi, seminggu lalu sewaktu diumumkan pengurus inti dawa' untuk tahun ini, fifah sempet bingung, shock dan gak percaya. Kaget karena tiba-tiba nama fifah disebut sebagai sekum dawa'. Padahal fifah gak ikut OR dawa'. Malah hari itu juga fifah mengikuti pelatjurdas broca yang jelas-jelas fifah ikuti organisasinya. Wallahu a'lam bishshawab. Allah lah yang mengatur semua ini untuk hambanya. Lalu, salah seorang teman fifah bilang,"kok gak nangis sih fah dikasih amanah?"
Nah, fifah bingung. Harus ya nangis dikasih amanah?

Setelah berbincang dengan kak Venny Andra, fifah bisa menangkap
bahwa amanah itu ditangisi atau tidak 'tergantung orang yang mendapat amanah'. Apakah ia menjadikan amanah itu sebagai beban atau sebagai wadah untuk menjadi insan yang lebih baik.

So, it depends on your self! ^^

Bismillah...

Selamat mengemban amanah fifah.. semoga menjadi insan yang lebih baik lagi.
Amin Ya Allah..

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "